Monday, February 29, 2016

WOW !!! SAHABAT ISTRIKU

Sahabat Istriku


Cerita Dewasa - Aku bangun kesiangan. Kulirik jam dinding…ah… pukul 8 pagi…Suasana rumahku sepi. Tumben, pikirku. Segera aku meloncat bangun, mencari-cari istri dan anak-anakku..tidak ada…Ahh…baru kuingat, hari Minggu ini ada acara di sekolah anakku mulai jam 9 pagi. Pantas saja mereka sudah berangkat. Istriku sengaja tidak membangunkan aku untuk ikut ke sekolah anakku, karena malamnya aku pulang kantor hampir jam 4 pagi. Yah, beginilah nasib auditor kalo lagi dikejar tenggat laporan audit. Untung saja, ada anggota timku yang bisa mengurangi keteganganku. Ya, Agnes tentunya, yang semalam telah memberikan kenikmatan untukku.


http://goo.gl/xi7bgG


Baginya, bersetubuh dengan laki-laki lain selain suaminya bukan hal yang tabu, karena dia sendiri juga tidak mempermasalahkan jika suaminya berkencan dengan wanita lain. Prinsip mereka, yang penting pasangan tidak melihat kejadian itu dengan mata kepala sendiri. Aku tersenyum mengingat kejadian semalam. Sebenarnya jam 11 malam kami sepakat untuk pulang kantor, tapi ternyata aku dan Agnes sama-sama lagi horny berat akhirnya, terjadilah seperti yang sudah kuceritakan diatas Tak terasa, aku mulai horny lagi. tongkolku pelan-pelan mengangguk-angguk dan mulai mengacung haduuhhh repot bener nih pikirku. Lagi sendiri, eh ngaceng Kebetulan di rumah tidak ada pembantu karena istriku, Indah, lebih suka bersih-bersih rumah sendiri dibantu kedua anakku. Biar anak-anak gak manja dan bisa belajar mandiri. Lagian, bisa menghemat pengeluaran, kilah istriku. Aku setuju saja. Kurebahkan tubuhku di sofa ruang tengah, setelah memutar DVD BF Sengaja kusetel, biar hasratku cepet tuntas. Setelah kubuka celanaku, aku sekarang hanya pakai kaos, dan tidak pakai celana. Pelan-pelan kuurut dan kukocok tongkolku. Tampak dari ujung lubang tongkolku melelehkan cairan bening, tanda bahwa birahiku sudah memuncak Aku pun teringat Linda, sahabat istriku Kebetulan Linda berasal dari suku Chinese. Dia adalah sahabat istriku sejak dari SMP hingga lulus kuliah, dan sering juga main kerumahku. Kadang sendiri, kadang bersama keluarganya. Ya, aku memang sering berfantasi sedang menyetubuhi Linda.Tubuhnya mungil setinggi Agnes, tapi lebih gendut. Yang kukagumi adalah kulitnya yang sangat-sangat-sangat putih mulus, seperti warna patung lilin. Dan pantatnya yang membulat indah, sering membuatku ngaceng kalo dia berkunjung. Aku hanya bisa membayangkan seandainya tubuh mulus Linda bisa kujamah, pasti nikmat sekali Fantasiku ini ternyata membuat tongkolku makin keras, merah padam dan cairan bening itu mengalir lagi dengan deras.


Ah Linda…seandainya aku bisa menyentuhmu..dan kamu mau ngocokin tongkolku..begitu pikiranku saat itu. Lagi enak-enak ngocok sambil nonton bokep dan membayangkan Linda, terdengar suara langkah sepatu dan seseorang memanggil-manggil istriku.Cerita Sex Dewasa Ndah…Indah…aku dateng,” seru suara itu… Oh my gosh…itu suara Linda…mau ngapain dia kesini, pikirku. Kapan masuknya, kok gak kedengaran? Linda memang tidak pernah mengetuk pintu kalau ke rumahku, karena keluarga kami sudah sangat akrab dengan dia dan keluarganya. Belum sempat aku berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan diri, tau-tau Linda udah nongol di ruang tengah, dan…AAAHHH…ANDREEEEW…!!!!,”jeritnya. “Kamu lagi ngapain?” Aku…eh…anu…aku….ee…lagi…ini…,”aku tak bisa menjawa pertanyaannya. Gugup. Panik. Sal-ting. Semua bercampur jadi satu. Orang yang selama ini hanya ada dalam fantasiku, tiba-tiba muncul dihadapanku dan straight, langsung melihatku dalam keadaan telanjang, gak pake celana, Cuma kaos aja. Ngaceng pula. Kamu dateng ok gak ngabarin dulu sih?” aku protes. Udah, sana, pake celana dulu!” Pagi-pagi telanjang, nonton bf sendirian,lagi ngapain sih?”ucapnya sambil duduk di kursi didepanku. Yee…namanya juga lagi horny…ya udah mending colai sambil nonton bf. Lagian anak-anak sama mamanya lagi pergi ke sekolah. Ya udah, self service,”sahutku. Udah, Ndrew. Sana pake celana dulu. Kamu gak risih apa? Ah, kepalang tanggung kamu dah liat? Ngapain juga dtitutupin? Telat donk,”kilahku. Dasar kamu ya. Ya, udah deh, aku pamit dulu. Salam aja buat istrimu. Sana, terusin lagi.” Linda beranjak dari duduknya, dan pamit pulang. Buru-buru aku mencegahnya. Lin, ntar dulu lah…,”pintaku.


Apaan sih, orang aku mau ngajak Indah jalan, dia nggak ada ya udah, aku mau jalan sendiri,”sahutnya. Bentar deh Lin. Tolongin aku, gak lama kok, paling sepuluh menit,”aku berusaha merayunya. Gila kamu ya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”Linda protes sambil melotot. Kamu jangan macem macem deh, Ndrew. Gak mungkin donk aku lakukan itu,”sergahnya. Lin,”sahutku tenang. Aku gak minta kamu untuk melakukan hal itu. Enggak. Aku Cuma minta tolong, kamu duduk didepanku sambil liatin aku colai. Gimana? Linda tidak menjawab. Matanya menatapku tajam. Sejurus kemudian.. Ok, Lin. Aku janji gak ndeketin apalagi menyentuh kamu. Tapi, sebelum itu, kamu juga buka bajumu dong… pake BH sama CD aja deh, gak usah telanjang. Kan kamu dah liat punyaku please?” aku merayunya dengan sedikit memelas sekaligus khawatir. Hm…fine deh. Aku bantuin deh…tapi bener ya, aku masih pake BH dan CDku dan kamu gak nyentuh aku ya. Janji lho,”katanya. Tapi, tunggu. Aku mau tanya, kok kamu berani banget minta tolong begitu ke aku? Yaaa…aku berani-beraniin…toh aku gak nyentuh kamu, Cuma liat doang. Lagian, kamu dah liat punyaku Trus, aku lagi colai sambil liat BF…lha ada kamu, kenapa gak minta tolong aja, liat yang asli?”kilahku. Dasar kamu. Ya udah deh, aku buka baju di kamar dulu. Gak usah, disini aja,”sahutku.


Perlahan, dibukanya kemejanya…dan…ah payudara itu menyembul keluar. Payudara yang terbungkus BH sexy berwarna merah…menambah kontras warna kulitnya yang sangat putih dan mulus. ceritasexdewasa.org Aku menelan ludah karena hanya bisa membayangkan seperti apa isi BH merah itu. Seteah itu, diturunkannya zip celana jeansnya, dan dibukanya kancing celananya Perlahan diturunkannya jeansnya…sedikit ada keraguan di wajahnya. Tapi akhirnya, celana itu terlepas dari kaki yang dibungkusnya. Wow…aku terbelalak melihatnya. Paha itu sangat putih sekali. Lebih putih dari yang pernah aku bayangkan. Tak ada cacat, tak ada noda. Selangkangannya masih terbungkus celana dalam mini berbahan satin, sewarna dengan Bhnya. Sepertinya, itu adalah satu set BH dan CD Nih, aku udah buka baju. Dah, kamu terusin lagi colinya. Aku duduk ya.” Linda segera duduk, dan hendak menyilangkan kakinya. Buru-buru aku cegah.


“Duduknya jangan gitu dong…”
“Ih, kamu tuh ya…macem-macem banget. Emang aku musti gimana?”protes Linda.
“Nungging, gitu?” ”Ya kalo kamu mau nungging, bagus banget,”sahutku.
“Sori ye…emang gue apaan,”cibirnya.
“Kamu duduk biasa aja, tapi kakimu di buka dikit, jadi aku bisa liat celana dalam sama selangkanganmu. Toh veggy kamu gak keliatan?”usulku.
“Iya…iya…ni anak rewel banget ya. Mau colai aja pake minta macem-macem,”Linda masih saja protes dengan permintaanku.
“Begini posisi yang kamu mau?”tanyanya sambil duduk dan membuka pahanya lebar-lebar.
“Yak sip.” Sahutku.
“Aku lanjut ya colinya.” Sambil memandangi tbuh Linda, aku terus mengocok tongkolku, tapi kulakukan dengan perlahan, karena aku nggak mau cepet-cepet ejakulasi. Sayang, kalau pemandangan langka ini berlalau terlalu cepat. Aku pun menceracau, tapi Linda tidak
menanggapi omonganku. “Oh…Liiiinnn….kamu kok mulus banget siiiihhh….”aku terus menceracau. Linda menatapku dan tersenyum. “Susumu montok bangeeeettttt… pahamu sekel dan putiiiihhhh….hhhhh….bikin aku ngaceng, Liiiiiinnn……”
Linda terus saja menatapku dan kini bergantian, menatap wajahku dan sesekali melirik ke arah tongkolku
yang terus saja ngacai alias mengeluarkan lendir dari ujung lobangnya.
“Pantatmu, Liiiinnn….seandainya kau boleh megang….uuuuhhhhh….apalagi kena tongkolku….oouuufff…..pasti
muncrat aku….,”aku merintih dan menceracau memuji keindahan tubuhnya. Sekaligus aku berharap, kata-
kataku dapat membuatnya terangsang.Cerita Sex Dewasa

Linda masih tetap diam, dan tersenyum Matanya mulai sayu, dan dapat kulihat kalo nafasnya seperti orang
yang sesak nafas. Kulirik ke arah celana dalamnya…oppsss….aku menangkap sinyal kalo ternyata Linda juga
mulai ternagsang dengan aktivitasku. Karena celana dalamnya berbahan satin dan tipis, jelas sekali
terlihat ada noda cairan di sekitar selangkannya. Duduknya pun mulai gelisah.

Tangannya mulai meraba dadanya, dan tangan yang satunya turun meraba paha dan selangkangannya. Tapi
Linda nampak ragu untuk melakukannya. Mungkin karena ia belum pernah melakukan ini dihadapan orang lain.
Kupejamkan mataku, agar Linda tau bahwa aku tidak memperhatikan aktivitasku.

Dan benar saja…setelah beberapa saat, aku membuka sedikit mataku, kulihat tangan kiri Linda meremas
payudaranya dan owww…BH sebelah kiri ternyata sudah diturunkan… Astagaaa..!!! Puting itu merah sekali…
tegak mengacung. Meski sudah melahirkan, dan memiliki satu anak, kuakui, payudara Linda lebih bagus dan
kencang dibandingkan Agnes.
Kulihat tangan kiri Linda memilin-milin putingnya, dan tangan kanannya ternyata telah menyusup ke dalam
celana dalamnya.

“Sssshh….oofff….hhhhhh…..:” Kudengar suaranya mendesis seolah menahan kenikmatan.

Aku kembali memejamkan mataku dan meneruskan kocokan pada tongkolku sambil menikmati rintihan-rintihan
Linda.

Tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang hangat…basah…lembut…menerpa tongkol dan tanganku.

Aku membuka mata dan terpekik. “Lin…kamu…,”leherku tercekat.

“Aku nggak tega liat kamu menderita, Ndrew,”sahut Linda sambil membelai tongkolku dengan tangannya yang
lembut.

My gosh…perlahan impin dan obsesiku menjadi kenyataan. tongkolku dibelai dan dikocok dengan tangan Linda
yang putih mulus. Aku mendesis dan membelai rambut Linda.

Kemudian secara spontan Linda menjilat tongkolku yang sudah bene-bener sewarna kepiting rebus dan
sekeras kayu. Dan…hap…! Sebuah kejadian tak terduga tetapi sangat kunantikan…akhirnya tongkolku masuk ke
mulutnya. Ya, tongkolku dihisap Linda. Sedikit lagi pasti aku memperoleh lebih dari sekedar cunilingis.
Tak tahan dengan perlakuan sepiha Linda, kutarik pinggulnya dan buru-buru kulepaskan Cdnya.

“Kamu mau ngapain, Ndrew?” Linda protes sambil menghentikan hisapannya.

Aku tidak menjawab, jariku sibuk mengusap dan meremas pantat putih nan montok, yang selama ini hanya menjadi khayalanku.

“Ohh..Lin…boleh ya aku megang pantat sama memiaw kamu?”pintaku.
“Terserah…yang penting kamu puas.” Segera kuremas-remas pantat Linda yang montok.

Ah, obsesiku tercapai…dulu aku hanya bisa berkhayal, sekarang, tubuh Linda terpampang dihadapanku. Puas
dengan pantatnya, kuarahkan jariku turun ke anus dan vaginanya. Linda merintih menahan rasa nikmat
akibat usapan jariku.

“Achh…Liiiinn…enak bangeeeeett….sssshhh…….”aku menceracau menikmati jilatan lidah dan hangatnya mulut
Linda saat mengenyot tongkolku. Betul-betul menggairahkan melihat bibir dan lidahnya yang merah menyapu
lembut kepala dan batang kelelakianku.

Hingga akhirnya…. “Liiinn….bibir kamu lembut banget sayaaaannggg….aku…kach…aku…” “Keluarin sayang…
tongkol kamu udah berdenyut tuh….udah mau muncrat yaaa….”

“I…iiy…iiyyaaa….Liiiiinnnnnnnnn….Ouuuuufuffffff…..argggghhhhhhhhhh…..” Tak dapat kutahan lagi.

Bobol sudah pertahananku. Crottt…..crooottt….crooootttt… Spermaku muncrat sejadi-jadinya di muka, bibir
dan dada Linda.

Tangan halus Linda tak berhenti mengocok batang kejantananku, seolah ingin melahap habis cairan yang
kumuntahkan Ohhhh…….my dream come true….. Obsesiku tercapai…pagi ini aku muncratin pejuhku di bibir dan
muka Linda.

“Lin…kamu gak geli sayang…? Bibir, muka sama dada kamu kenas permaku?” Linda menggeleng dengan pandangan
sayu.

Tangannya masih tetap memainkan tongkolku yang sedikit melemas.

“Kamu baru pertama kali kan, mainin koto orang selain suami kamu?”
“Iya, Ndrew. Tapi kok aku suka ya…terus terang, bau sperma kamu seger banget…kamu rajin maka buah sama
sayur ya?” tanya Linda.
“Iya…kalo gak gitu, Indah mana mau nelen sperma aku.”
“Aihhh….” Linda terpekik.
“Indah mau nelen sperma?” Aku mengangguk.
“Keapa Lin? Penasaran sama rasanya? Lha itu spremaku masih meleleh di muka sama dada kamu. Coba aja
rasanya,”sahutku.
“Mmmm…ccppp…ssllrppp….” terdengar lidah dan bibir Linda mengecap spermaku. Dengan jarinya yang lentik,
disapunya spermaku yang tumpah didada dan mukanya, kemudian dijilatnyajarinya smape bersih.Cerita Sex Dewasa

Hmmm….akhirnya spermaku masuk kedalam tubuhnya…

“Iya, Ndrew, sperma kamu kok enak ya. Aku gak ngerasa enek pas nelen sperma kamu…”
”Mau lagi….?”
“Ih…kamu tuch ya…masih kurang, Ndrew?” “Lha kan baru oral belum masuk ke meqi kamu, Lin.” Sahutku…
”Tuh, liat…bangun lagi kan?”
“Dasar kamu ya….”
”Benerkamu gak mau spermaku ? Ya udah kalo gitu, aku mau bersih-bersih dulu.”ancamku sambil bangkit
dari kursi.
“Mau sih…Cuma takut kalo Indah dateng…gimana donk….”Linda merajuk.

Perlahan kuhampiri Lida, kuminta dia duduk di sofa, sambil kedua kakiya diangkat mengangkang. Kulihat
meqinya yang licin karena cairan cintanya meleleh akibat perbuatan jariku.

“Hmmm…Lin…meqi kamu masih basah…kamu masih horny dong…”tanyaku.
“Udah, Ndrew….cepetan deh…nanti istrimu keburu dateng…Lagian aku udah…Auuuwwww….!!!!
Ohhh..Shhhhh…….”Linda memiawik saat lidahku menari diujung klitorisnya.
“Ndrewwww…kamu gilaaa yaaa…”bisiknya samil menjambak rambutku.

Kumainkan lidahku dikelentitnya yang udah membengkak. Jari ku menguak bibir vagina Linda yang semakin
membengkak. Perlahan kumasukkan telunjukku, mencari G-spotnya. Akibatnya luar biasa. Linda makin meronta
dan merintih. Jambakannya makin kuat. Cairan birahinya makin membasahi lidah dan mulutku. Tentu saja hal
ini tak kusia-siakan. Kusedot kuat agar aku dapat menelan cairan yang meleleh dari vaginanya. Ya…aroma
vagina Linda lain dengan aroma vagina istriku.

Meskipun keduanya tidak berbau amis, tapi ada sensasi tersendiri saat kuhirup aroma kewanitaan Linda.

“C’mon..Ndrew…I can’t stand…ochhh…ahhhhhh…shhhh……c’mon honey….quick…quick….” Aku paham, gerakan pantt
Linda makin liar. Makin kencang. Kurasakan pula meqinya mulai berdenyut…..seentar lagi dia meledak,
pikirku.
“Ting…tong…”bel rumahku berbunyi.
“Mas…..mas Andrew….”suara wanita didepan memanggil namaku.

Sontak kulepaskan jilatanku. Linda memandang wajahku dengan wajah pucat. Aku pun memandang wajahnya
dengan jantung berdebar.

“Ndrew..kok kayak suara Rika ya…”Linda bertanya
“Wah..mau ngapain dia kesini…..gawat dong…”ucapku ketakutan.
“Udah Lin, kamu masuk kamarku dulu deh…cepetan…” Segera Linda berjingkat masuk ke kamarku, mungkin
sekalian membersihkan tubuhnya karena dikamarku ada kamar mandi.

Aku tau ada sebersit ekspresi kecewa di wajahnya, karena Linda hampir meledakkan orgasmenya, yang
terputus oleh kedatangan Rika, sahabatnya sekaligus sahabat istriku.

Setelah kupakai kaos dan celana yang kuambil dari lemari dan cuci muka sedikit, aku menuju ke ruang
tamu, membuka pintu.

“Halo, mas….’Pa kabar..?” sahut Rika begitu melihatku membuka pintu.
“Baik, dik. Ayo masuk dulu. Tumben nih pagi-pagi, kayaknya ada yang penting?” tanyaku seraya mengajak
Rika menuju ruang tengah.

Mataku sedikit terbelalak melihat pakaiannya. Bagaimana tidak? Kaos ketat menempel dibadannya, dipadukan
dengan celana spandex ketat berwarna putih. Aku melihat lipatan cameltoe di selangkangannya menandakan
bahwa didaerah itu tidak ada bulu jembutnya, dan saat aku berjalan dibelakangnya, tak kulihat garis
celana dalam mebayang di spandexnya. Hmm…mana mungkin dia gak pake CD..mungkin pake G-string, pikirku.

Kami berdua segera menuju ruang tengah. Untung saja, film bokep yang aku setel udah selesai, jadi Rika
nggak sempat melihat film apa yang tengah aku setel.

“Ini lho mas, aku mau anter oleh-oleh. Kan kemarin aku baru dateng dari Jepang. Nah, ini aku bawain
….sedikit bawaan lah, buat kamu sama Indah. Itung-itung membagi kesenangan.”
“Wah…tengkyu banget lho…kamu baik banget”
“Ah, biasa aja lageee..hehehe” Kami berdua sejenak ngobrol-ngobrol, karena memang sudah beberapa bulan
Rika nggak berkunjung ke rumahku.

Rika ini adalah salah satu sahabat istriku, selain Linda . Diam-diam, akupun juga terobsesi dapat
menikmati tubuhnya. Ya, Rika seorang wanita yang mungil. Tinggi badannya nggak lebih dari 155cm.
Bandingkan dengan tinggiku yang 170. Warna kulitnya putih, tapi cenderung kemerahan.

Hmm..aku sering berkhayal lagi ngent*tin Rika, sambil aku gendong dan aku rajam memiawnya dengan
tongkolku. Pasti dia merintih-rintih menikmati hujaman tongkolku…Cerita Sex Dewasa

“Hey…bengong aja…ngeliatin apa sih..” tegur Rika.
“Eh…ah…anu…enggak. Cuma lagi mikir, kapan ya gw bisa jalan-jalan sama kamu…” Eits..kok ngomongku
ngelantur begini sih. Aduh…gawat deh…
“Alaaa..mikirin jalan-jalan apa lagi ngeliatin sesuatu?” Rika melirikku dengan pandangan menyelidik.

Mati aku…berarti waktu aku ngeliatin bodynya, ketahuan dong kalo aku melototin selangkangannya. Wah….

“Ya udah, mas. Aku pamit dulu, abis Indah pergi. Lagian,dari tadi kamu ngeliatin melulu. Ngeri aku…ntar
diperkosa sama kamu deh..hiyyy…” Rika bergidik ambil tertawa. Aku Cuma tersenyum.
“Ya udah, kalo kamu mau pamit. Aku gak bisa ngelarang.”
“Aku numpang pipis dulu ya.”Rika menuju kamar mandi di sebelah kamarku.
“Iya.” Tepat saat Rika masuk kamar mandi, sambil berjingkat Linda keluar dari kamarku.

Aku terkejut, dan segera menyuruhnya masuk lagi, karena takut ketahuan. Ternyata CD Linda ketinggalan di
kursi yang tadi didudukinya waktu sedang aku jilat memiawnya.

Astagaaa…untung Rika nggak ngeliat…atu jangan-jangan dia udah liat, makanya sempat melontarkan pandangan
menyelidik? Entahlah…

“Cepeeeett..ambil trus ke kamar lagi.”perintahku sambil berbisik. Linda mengangguk, segera menyambar
Cdnya dan…
“Ceklek….!” Pintu kamar mandi terbuka, dan saat Rika keluar, kulihat wajahnya terkejut melihat Linda
berdiri terpaku dihadapannya sambil memegang celana dalamnya yang belum sempat dipakainya.

Ditambah keadaan Linda yang hanya memaki kaos, tetapi dibawah tidak memakai celana jeansnya. Akupun
terkejut, dan berdiri terpaku. Hatiku berdebar, tak tahu apa yang harus kuperbuat atau kuucapkan.
Semuanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat dan tak terelakkan. Kepalaku terasa pening.

“Linda…? Kamu lagi ngapain?” Rika bertanya dengan wajah bingung campur kaget.
“Eh…anu…ini lho…”kudengar Linda gelagapan menjawab pertanyaan Rika.
“Kok kamu megang celana dalem? Setengah telanjang lagi?” selidik Rika.
“Oo…aku tau…pasti kamu berdua lagi berbuat yaaa…?”
“Enggak Rik. Ngaco kamu, orang Linda lagi numpang dandan di kamarku kok.” Sergahku membela diri.
“Trus, kalo emang numpang dandan, ngapain dia diruangan ni, pake bawa celana dalem lagi.” Udah gitu
telanjang juga..Hayo!!!” Rika bertanya dengan galak.
“Sini liat.” Rika menghampiri Linda dan cepat merebut celana dalam yang dipegang Linda, tanpa perlawanan
dari Linda.
“Kok basah…?”Rika mengerutkan keningnya.
“Nhaaaaa..bener kan…hayooooo….kamu ngapain…?”
”udah deh, Rik…emang bener, aku lagi mau ML sama Linda. Belum sempet aku ent*t, sih. Baru aku jilat-
jilat memiawnya, keburu kamu dateng.”

Aku menyerah dan memilih menjelaskan apa yang barusan aku lakukan.

“Kamu tuh ya…udah punya istri masih doyan yang lain. Ini cewek juga sama aja, gatel ngeliat suami
sahabatnya sendiri.” Rika memaki kami berdua dengan wajah merah padam.
“Terserah kamu lah…kamu mau laporin aku sama Linda ke polisi…silakan. Mau laporin ke Indah…
terserah….”ucapku pasrah.
“Hmm…kalo aku laporin ke Indah…kasian dia. Nanti dia kaget.Kalo ke polisi….ah…ngrepotin.” Rika
meninmbang-nimbang apa yang hendak dilakukannya.
“Gini aja mas. Aku gak laporin ke mana-mana. Tapi ada syaratnya.” Rika memberikan tawarannya kepadaku.
“Apa syaratnya, Rik?”
“Nggak berat kok. Gampang banget dan mudah.”
“Iya, apaan syaratnya?” Linda ikut bertanya
“Terusin apa yang kamu berdua tadi lakuin. Aku duduk disini, nonton. Bagaimana?”
“WHAT?” aku dan Linda berteriak bebarengan.
“Gila lu ya, masa mau nonton orang lagi ML?”
“Ya terserah kamu.Mau pilih mana…?”Rika mencibir dengan senyum kemenangan.

Aku dan Linda saling berpandangan. Kuhampiri Linda, kubelai tangan dan rambutnya. Linda seolah memahami
dan menyetujui syarat yang diajukan Rika. Segera saja kulumat bibirnya yang ranum dan tanganku meremas
pantatnya yang sekel. Linda segera membuka kaosnya.

Sambil terus berciuman dan meremas pantatnya, kubimbing Linda menuju sofa. Kurebahkan ia disana, dan
dengan cekatan dilepaskannya kaos dan celana ku sehingga aku sekarang telanjang bulat di hadapan Linda
dan Rika.

Aku melirik Rika, yang duduk menyilangkan kakinya. Kulihat wajahnya menegang seperti tegangnya
tongkolku. Aku tersenyum-senyum kearahnya, sambil memainkan dan mengocok-ngocok tongkolku, seolah hendak
memamerkan kejantananku.

“Ayo, ndrew…cepetan deh…udah gak tahan, honey…”Linda merintih.
“Biarin aja si Rika…paling dia juga udah basah.”
“Enak aja kamu bilang.”sergah Rika.
“Udah buruan, aku pengen liat kayak apa sih kalian kalo ML.” Aku menatap mata Linda yang mulai sayu dan
tersenyum.

Setelah melepas seluruh pakaiannya, sempurnalah ketelanjangbulatan kami berdua. Tak sabar, segera
kusosor memiaw Linda yang sangat becek oleh lendir birahinya.

“Achhhh….sshhhh….ooouufffffggg…Andreeeeewwwwww….”Linda menjerit dan mengerang menerima serangan lidahku.
Pantatnya tersentak keatas, mengikuti irama permainan lidahku. Hmmm…nikmat sekali. memiawnya berbau
segar, tanda bahwa memiaw ini sangat terawat.

Dan yang membutku girang adalah lendir memiawnya yang meleleh deras, seiring dengan makin kuatnya
goyangan pinggulnya.

“Hmmmppppppff…Andrew…Andrew…sayaaaanngg.. akh…akh…akkkkkuu…”Linda terus merintih. Nafasnya tersengal-
sengal, seolah ada sesuatu yang mendesaknya.
‘Akku……mmmhhhhh…ssshhh….”
“Keluarin sayang….keluarin yang banyak…..”aku berbisik sambil jari tengahku terus mengocok memiawnya,
dan jempolku menggesek itilnya yang sudah sangat keras.

Baik itil maupun memiaw Linda sudah benar-benar berwarna merah, sangat basah akibat lendirnya yang
meleleh, hingga membasahi belahan pantat dan sofa. Segera aktivitas tanganku kuganti dengan jilatan
lidahku lagi. Hal ini membuatpaha Linda menegang, tangannya menjambak rambutku, sekaligus membenamkan
kepalaku ditengah jepitan pahanya yang menegang. Aku merasakan memiawnya berdenyut, dan ada lelehan
cairan hangat menerpa bibirku.Cerita Sex Dewasa

“ANDREEEEEEWWWWWWW…..AAAAACCCCHHHHHHHHH……”Linda menjerit keras sekali, menjepit kepalaku dengan pahanya,
menekan kepalaku di selangkangannya dan berguncang hebat sekali.

Tak kusia-siakan lendir yang meleleh itu. Kusedot semuanya, kutelan semuanya. Ya, aku tidak mau membuang
lendir kenikmatan Linda. Sedotanku pada memiawnya membuat guncanganLinda makin keras…dan akhirnya Linda
terdiam seperti orang kejang. Tubuhnya kaku dan gemetaran.

“Oooohhhh…Ndreww…aaachhh…..”Linda menceracau sambil gemetaran.
“Enn..en….Nik…mat…bangeth….sssse….dothan…sama jhiilatan kkk…kamu…” Kulihat Linda tersenyum dengan wajah
puas.

Segera kuarahkan bibrku melumat putingnya yang keras dan kemerahan. Meskipun sudah melahirkan dan
menyusui dua anak, payudara Linda sangat terawat, kencang. Dan putingnya masih berwwarna kemerahan.
Siapa lelaki yang tahan melihat warna putting seperti itu, apalgi sekarang puting merah itu benar-benar
masih keras dan mengacung meski pemiliknya barusan menggapai orgasme.

“Shhh…Dreeewwww…iihhhh…geli….” Lnda menggelinjang saat kuserbu putingnya.

Aku tidak mempedulikan rintihannya. Kulumat putingnya dengan ganas sehingga badan Linda mulai mengejang
lagi.

“Acchhh….Andreww….sayaaaannggg…”Linda merintih.
“Terus sayang…iss…ssseeeppp…pen….til…kuhh…ooofffffhhhhhhhhh……” Tanpa aba-aba, segera kusorongkan
tongkolku yang memang sudah mengeras seperti kayu ke memiaw Linda.

Blessss…….

“Ahhhhkkk…..mmmmppppfff…..ooooooggggghhhh….”pantat Linda tersentak kedepan, seiring dengan menancapnya
tongkolku di mekinya.

Kutekan tongkolku makin dalam dan kuhentikan sejenak disana. Terasa sekali memiaw Linda berkedut-kedut,
walaupun tergolong super becek.

“Ayo, nDrew…..gocek tongkol kamuh….akk….kkuuuu….udah mau…keluarrrrr…laggiiiihhh…”Linda merintih memohon.
Segera kugocek tongkolku dengan ganas.
“crep.crep…cplakkk….cplaakkkk…cplaakkkk….” suar gesekan tongkolku dengan memiaw Linda yang sudah basah
kuyup nyaring terdengar.

Tak lupa kulumat bibirnya yang ranum, dan tanganku menggerayang memilin menikmati payudara dan
putingnya. Sesaat kemudian kulihat mata Lnda terbalik, Cuma terlihat putihnya. Kakinya dilipat mengapit
pinggul dan pantatku. Tangannya memeluk ubuhku erat.

“AN…DREEEWWWW…….OOOOGGGHHHH…>AAAKKKKKKKKKKKK….” Linda menjerit keras dan sekejap terdiam.

Tubuhnya bergetar hebat. Terasa di tongkolku denyutan memiaw Linda…sangat kuat. Berdenyut-denyut, seolah
hendak memijit dan memaksa spermaku untuk segera mengguyur menyiram memenya yang luar biasa becek. Makin
kuat kocokan tongkolku didalam memiaw Linda, makin kencang pula pelukannya. Nafas Linda tertahan, seolah
tidka ingin kehilangan moment-moment indah menggapai puncak kenikmatan. Karena denyutan memiaw Linda
yang membuatku nikmat, ditambah rasa hangat karena uyuran lendir memiawnya, aku pun tak tahan. Ditambah
ekspresi wajahnya yangmemandang wajahku dengan mata sayu namun tersirat kepuasan yang maat sangat.

“Ayo nDrew…keluarin pejuh kamu…keluarin dimemiawku….”Linda memohon.
“Kamu gak papa aku tumpahin pejuh di rahim kamu?”tanyaku sambil terengah-engah.
“No problem honey…aku safe kok….”sahut Linda.
“C’mon honey..shot your sperm inside…c’mon honey….”

LIN……LINDAAAA…..LINDAAAAAAAA….ARGGGGGGHHHHH…”aku merasakan pejuhku mendesak.
Kupercepat kocokanku, dan Linda juga mengencangkan otot memiawnya, berharap agar aku cepet muncrat.
AAACCHHHHHHH………..” Jrrrrrooooooooootttt…..jrrrrooooooooottttt..jrrrroooooottttt…..tak kurang dari tujuh
kali semprotan pejuhku. Banyak sekali pejuh yang kusemprotkan ke rahim Linda, sampai-sampai ia
tersentak. Kubenamkan dalam-dalam tongkolku, hingga terasa kepalaku speerti memasuki liang kedua.

Ah….ternyata tongkolku bisa menembus mulut rahimnya. Berarti pejuhku langsung menggempur rahimnya.
Ohhh…nDrreeeww…enak sayang….nikmat, sayaaannggg…offffffghhhh……” Linda merintih lagi. “Uggghhh…hangat
sekali pejuh kamu, Ndrew…” ucap Linda.

Setelah beristirahat sejenak dengan menancapkan tongkolku dalam-dalam, secara mendadak kucabu tongkolku.

“Plllookkkkk….” Kupandangi memiaw Linda yang masih membengkak dan merah dengan lubang menganga. Linda
segera mengubah posisi duduknya dan…ceeerrrrrr……pejuhku meleleh.Cerita Sex Dewasa

Segera saja jemari Linda meraih dan mengorek bibir memiawnya, menjaga agar pejuhku tidak tumpah kesofa.
Akibatnya, telapak tangan Linda belepotan penuh dengan pejuhku yang telah bercampur lendir memiawnya.
Dengan pejuh di telapak tangan kanannya, Linda menggunakan jari tangan kirinya,mengorek memiawny untuk
membersihkan memiawnya dari sisa pejuhku.

“Brani kamu telen lagi?” tantangku.
“Idih…syapa takut….”Linda balas menantangku.
“Nih liat ya….” Clep…dijilatnya telapak tangan yang penuh pejuhku…
“MMmmmm….slrrpppp….glek….aachhhh….” Linda nampak puas menikmati pejuh ditangannya.
“Hari ini kenyang sekali aku…sarapan pejuh kamu duakali..hihihihi…”Linda tertawa geli.
“Tuh…masih ada sisanya ditangan. Mbelum bersih.” Sahutku.
“Tenang, nDrew..sisanya buat…ini.” Sambil berkata begitu, Linda mengambil sebagian pejuhku dan
mengusapkannya diwajahnya.
“Bagus lho buat wajah…biar tetep mulus…”sahut Linda sambil mengerling genit.
“Astagaaaa….kamu tuh, Lin…diem-diem ternyata…”kataku terkejut.
“Kenapa…? Kaget ya?”
“Diem-diem, muka alim..tapi kalo urusan birahi liar juga ya..”
“Ya iyalaaahhh..hare gene, Ndrew…orang enak kok ditolak.”
”Tau gitu tadi aku semprot di uka kamu aja ya..” sesalku
“Iya juga sih..sebenernya aku pengen kamu semprot. Cuman aku dah gak bisa ngomong lagi…nahan enak
sih..lagian aku pengen ngerasain semprotan pejuh kamu di memiawku.” Linda tersenyum
“Eh, Ndrew…ssstttt…coba liat tuh…jailin yuk…..”ajak Linda

Ya ampuuunnnn…aku lupa bahwa aktivitasku tengah diamat Rika. Segera kulirik Rika, yang ternyata tanpa
kami sadari tengah beraktivitas sendiri. Tangannya menggosok-nggosok sapndexnya, yang mulai membasah.
Kulihat lekukan cameltoenya makinbesar, lebih besar dari yang kulihat diruang tamu.

Pertanda bahwa Rika juga telah dilanda birahi. Linda mencolek tanganku, rupanya ia ingin mengerjai Rika.
Aku setuju. Sambil berjingkat, aku dan Linda menghampiri Rika. Segera tangan Linda yang masih ada sisa
pejuhku dioleskan kemuka dan bibir Rika.

“MMppphhhh…..fffggghhh…..” Rika sontak terkejut dan menghentikan aktivitasnya.
“apaan nih…kok kayak bau pejuh…?”
“Udahlah Rik….aku tau kamu juga ikutan horny, ngeliat aku dient*t sama mas Andrew.” Linda tersenyum-
senyum genit.
“AH…aku…eeehh….anuu….” Rika gelagapan kehabisan kata-kata.
“Rik…kalo kamu juga horny, gak papa kok…aku masih kuat.” Tantangku.
“Tuh, kamu liat. Kon tolku masih bisa bangun.” Ya, walaupun sudah menyemprotkan amunisinya dua kali
permainan, kon tolku mash berdiri walaupun tak sekeras waktu ngent*tin Linda.

Malahan sekarang kon tolku berdenyut dan mengangguk-angguk, seolah menyetujui usulku dan Linda.

“Tuhhh, Rik. Kon tolku manggutmanggut.”sahutku.

“Tapi nanti kalo Indah pulang gimana?” tanya Rika.
“Don’t worry, honey. Kalo memang kepergok, nanti aku bantu jelasin ke Indah.” Hibur Linda.
“Soalnya, dulu-dulu aku pernah becandain Indah, gimana kalo sekali-sekali aku minjem tongkol suaminya.”
“Trus, Indah bilang apa?” Rika penasaran.
“Mmmm.dia sih gak bilang iya tapi juga gak bilang enggak.”jawab Linda.
“Dia cuman ngomong, ya kalo kamu gak malu sama Andrew, terserah kamu. Tapi kalo Andrew ketagihan, resiko
tanggung sendiri lho. Gitu kata Indah.”
“Oooo…..” Rika terlongong mendengar penjelasan Linda.

Aku pun terperangah. Jadi……ternyata…..???? jangan-jangan mereka berdua memang sengaja kesini…atas
suruhan Indah…. Gak pake lama segera kulumat bibir Rika yang mungil.

“Mmmpphhh…mmppfff……..aaahhhh…”Rika mendesah….
”Andrewww…puasin aku sayang……guyur aku dengan pejuhmu kayak Linda tadi….oooccchhhhh…..”

Aku terus melumat bibirnya..lehernya yang jenjang dan mulus…kujilat pula telinganya yang membuat Rika
merinding dan tersengal-sengal. Ternyata salah satu titik rangsangannya adala teling. Linda membantu
melepaskan spandex Rika.

Dan…oouuuwww…pantesan di selangkangan Rika terlihat seperti terbelah. Rupanya dia memakai G-String yang
segitiganya hanya mampu menutupi itilnya. Selebihnya…terlihat bibir me meknya sudah membengkak kemerahan
dan basah kuyup oleh lendirnya. Kulihat me mek Rika sama dengan Linda…bersih dari bulu jembut, sehingga
ha ini membuat kon tolku langsung tegak mengeras lagi. Linda turut membantu Rika melepaskan G-String,
kaos dan Bhnya. Seolah Linda tak ingin Rika direpotkan oleh aktivitas lain yang mengurangi kenikmatan
bercinta.

“Ohhh…nDreeww,,,,sssshhhhh….hhhaaaaaarrrggghhh….mmmppphhhhh…..”Rika merintih-rintih sambil
mennggelengkan kepalanya saat bibirku turun ke putingnya.

Payudara Rika lebih kecil dari Linda, mungkin hanya 34B, dibandingkan milik Linda yang 36C. Putingnya
berwarna coklat muda, tegak keras mengacung, seolah menantangku untuk segera melahapnya.
Dan…hap….kusedot putting kiri, sementara tangan kananku meremas payudara sebelah kanan dan memilin
putingnya.Cerita Sex Dewasa

“Auuuccchhhh..Anddreewwww…ampunnnn…amppuuuuuunnnnn…..”Rika berteriak menahan nikmat saat jari tangan
kiriku menyusuri memiawnya.

Kumasukkan jari tengahku sambil jempolku menggosok itil Rika yang sangat keras.

“Rik…kon tol Andrew diusap dong…biar cepet keras…” ujar Linda. Segera tanpa diperintah dua kali, Rika
segera meraih kon tolku, mengusap dan mengocok bergantian.
“Uffff…Rika sayaaanng…akhirnya kon tolku kena kamu yaaa…”aku merintih menahan nikmat.

Ternyata Rika sangat terampil dalam urusan kocok mengocok, sehingga tak perlu waktu lama kon tolku sudah
sekeras kayu lagi, mengkilat kemerahan. Tak sabar segera kubalikkan tubuh Rika, sehingga posisinya
sekarang nungging didepanku. Lututnya bertumpu pada sofa panjang, sehingga punggungnya meliuk, menambah
sexy posisinya saat itu. Dengan pantat membulat, tampak bibir me mek Rika merekah merah dan berkilat
licin oleh cairan birahinya. Tak tahan, kuserbu me mek Rika, kujilat itilnya dan kukorek liangnya dengan
jari-jariku.

“Arggghhh…Andrew….oohhhh….nik..mat…sss…sseekkk..kali……say….yaannnghhh….”Rika menjerit sambil tersengal.
Napasnya memburu.
“Akk..kku…hammm..ppir sampai, honey…”Rika terus merintih.Ah…ternyata Rika tak sanggupbertahan lebih lama
lagi.

Terasa sekali dibibirku, suhu me mek Rika makin panas, dan lendir cintanya bertambah banyak mengalir.
Segera saja kuarahkan batang kon tolku yang menunggu giliran, merojok me mek Rika.

“Ugghhhh……aaacccgghhhhhh…Andreeeewwww………”pantat Rika tersentak menerima hunjaman kon tolku yang begitu
tiba-tiba.

Nikmat sekali me mek Rika. Meskipun sama-sama becek dan mampu berdenyut, aku merasakan sensasi lain
dibandingkan me mek Linda. Makin lama makin terasa me mek Rika berdenyut-denyut. Tak ada suara yang
keluar dari bibir Rika, kecuali erangan dan

Sunday, February 28, 2016

Cerita Dewasa Sex : Kenikmatan Anak Sekolah

Kenikmatan Anak Sekolah


Cerita dewasa -  ini berhubungan dengan seks gadis muda. dan cerita ini dimulai saat saya tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolah saya yaitu di SMPN 3


Agen Poker Online Terpercaya


Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus. (sekedar info tinggi saya 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), saya berkata siapa namamu?, dia jawab L—- (edited), setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong. Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam. Saya tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain. “Oohh jawab saya,” saya tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR). Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang. Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.


“oohh…”, jawab saya.
Saya tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“saya…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Saya tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar saya…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya. Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya. Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat sayang”, kata saya. “Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku. Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu. Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya.

Agen Ceme Online Terpercaya


Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih saya remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan). Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”. Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya. Saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan. Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu. Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis saya, langsung saya teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya.


“aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya.

Agen Capsa Susun Online Terpercaya


Saya langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan saya meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku saya turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana. Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah. Saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya.

Agen BlackJack Online Terpercaya


Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya dari belakang. Saya sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, sayapun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penissaya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu.


Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, saya tuntun penis saya menuju lubang senggamanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan saya terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Saya lalu bertahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”

Agen Domino Online Terpercaya


Saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada saya dengan wajah yang penuh pengharapan. Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak sayang?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…”


Akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu. Dia teriak “Sayaa mauu keeluuarr…”. Sayapun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai saya rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara.


“Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya.

Agen QQ Online Terpercaya


Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya kocok penis saya lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas. Dari penis saya menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, saya melihat air mani saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”, sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku.


Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu saya bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali. Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata, “Saya pulang dulu yah sampai besok sayang…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.

Saturday, February 27, 2016

Adik Iparku

Adik Iparku


Cerita sex terbaru - Aku punya seorang adik ipar, Nada namanya. Orangnya cantik, masih di SMU. Bodinya proporsional, walau buah dadanya ga gede, tapi sepadan dengan postur tubuhnya. Pinggulnya agak gede hingga kalo liat dia jalan pake celana jeans ketat dari blakang, goyangan pantatnya aduhay banget. Yang lebih mantap lagi, Nada punya kumis halus diatas bibir mungilnya. Pasti bulu bulu Vagina nya rimbun, dan yang lebi penting lagi napsunya besar.


Agen Poker Online Terpercaya

Nada
Aku gak tau kenapa kok dia dikirim mertuaku ke tempat kakaknya (istriku) untuk melanjutkan sekolahnya, padahal dia baru kelas 1 SMU. Biasanya kalo dah lulus SMU ya mo nerusin sekolah pindah bisa dimengerti. Aku gak banyak nanya ke istri tentang kepindahan Nada kerumahku. Yang aku tau, Nada tu bukan adik kandung istri tapi dia diangkat anak oleh mertuaku sejak kecil, dan sudah dianggap sebagai anak sendiri. Istriku kerja sebagai tenaga marketing suatu perusahan asing sehingga sering sekali mendapat tugas keluar kota, sedang aku bekerja sebagai konsultan freelance, sehingga banyak melakukan pekerjaan dari rumah saja. Ketempat klien kalo diperlukan saja. Ya gak apa si, hitung hitung aku jadi penunggu rumah. Makanya aku seneng banget ketika Nada tinggal dirumahku. Aku membantu mengurus kepindahan Nada ke SMU yang deket dengan rumahku, repot juga birokrasinya, tapi dengan sedikti pelicin semuanya akhirnya beres dan Nada diterima disekolah tersebut dan boleh langsung masuk. Baru 2 hari Nada dirumah, istriku dapet tugas keluar kota lagi ke Batam kurang lebih 2 mingguan. Ya namanya tugas, harus dilaksanakan, baeknya kami belum memiliki anak, sehingga aku gak repot kalo ditinggal tinggal seperti itu. Aku terbiasa mengurus rumah tangga, karena sejak dulu aku selalu hidup sendiri. Sore itu, Nada aku ngajak ngobrol di sofa. Dia pake celana pendek yang pendek banget dan tanktop, kayanya gak pake bra, sehingga payudaranya bergerak mengikuti gerakan badannya. Merangsang juga ni anak. Aku nanya kenapa kok dia pindah ketempatku.
“memangnya Om gak tau ya”, kata Nada.
“Aku gak nanya kakakmu Nda, dia juga gak crita apa apa ke Om, cuma bilang kamu mo pindah sekolah kesini
saja”.
“Nada malu ni Om critanya”.
“Napa malu, aku kan Om mu sendiri”.
“aku maen ma om tetangga rumah”.
“Wah, enak dong si om itu dapetin kamu”.
“Ah Om, Nada serius ni”.
“Ya terus?”
“Si om tetangga juga yang merawanin Nada, tapi enak, makanya Nada jadi ketagihan terus deh maen ma si
om”.
“Kamu maennya dimana Nda?”.
“Mula2 dirumahnya, waktu tantenya lagi pergi. Dah gitu suka janjian ketemuan di mal, trus cekin di hotel,
waktu Nada pulang sekolah”.
“maennya brapa ronde kalo di hotel?”.
“Karna gak bisa lama2 ya cuma 2 ronde, kan mesti pulang sore Nada nya”.
“Gak perna sampe nginep ya Nda”.
“Pernah, si om bohong ma tante katanya mau pergi keluar kota, padahal cek in ma Nada di hotel semalem.
Nada bilang ma mamah nginep dirumah temen. Wah si om napsu banget maennya dihotel, ampe 4 ronde Om”.
“Wah Om jadi kringeten neh ngebayangin Nada maen ma si om”.
“Kok ngebayangin si Om”.
“La iya lah, kamu ceritanya napsuin gitu”.
“Trus Om ngaceng ya”
“La iya lah, lelaki mana yang gak ngaceng kalo dengerin Nada cerita lagi maen. Trus kenapa kok Nada
disuru ketempat Om ma kakak?"

Agen QQ Online Terpercaya


“Ketauan juga Om ma bonyok. Ada yang bilang dia liat Nada ma si om gandengan di Mall. Ya udah deh, Nada gak bisa ngelit lagi. Heboh juga karena bonyok mengcounter si om. Baiknya bisa didamein, tadinya bokap mo bawa kasus ini ke polisi segala. Baeknya enggak. Karena Kadung malu, makanya Nada disuru ke tempat Om ma kakak. Om masi kringeten?” tanyanya sambil tertawa, manis sekali. “Om, dah nikah lama kok gak punya anak si, Om gak bisa ya”.
“Enak aja, mau Om buktiin ma kamu kalo Om bisa?” jawabku membuka.
“Mangnya Om berani ngelakuin sama Nada?”
“Napa enggak, kalo Nadanya mau tapi”. Nada diem saja.
“Mau gak Nda, aku si mau banget lo”.
“Gak enak sama kakak Om”.
“Ya tapi kakakmu tu kerjanya keluar kota terus, Om ditinggal sendiri terus, gimana mo bikin anak kan”.
“Kacian, Om kesepian ya, kan Sekarang ada Nada yang nemenin”. Dia duduk merapat ke aku. “Mau ya Nda”, kataku sambil mengelus pipiku. Nada noleh ke aku, aku tidak menyia2kan kesempatan ini, perlahan tapi pasti aku mengecup bibir mungilnya. Nada membiarkan aku mengulum2 bibirnya, kemudian ciuman kuarahkan kelehernya, terus menyusur kepipinya. Tubuhnya bergeser makin merapat, bibirnya kulumat lagi dengan lembut. Sambil kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tangan kuslusupkan kedalam tanktopnya dan meremas lembut payudaranya yang masih terbungkus bra. Ohh.., payudaranya ternyata tercakup seluruhnya dalam tanganku. Dan Nada rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsunya, padahal baru awal pemanasan.

“Kamu dah nafsu ya Nda”.
“Iya Om, dah lama rasanya Nada gak ngerasain klimaks lagi”.
“Mau kan aku kasi kenikmatan”.
“Mau banget Om”.
Bibirku mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tanktopnya, lehernya kukecup, kujilat kadang kugigit lembut. Sambil tanganku terus meremas-remas payudaranya. Kemudian tanganku menjalar ke punggungnya dan melepas kaitan branya sehingga payudaranya bebas dari penutup. Bibirku terus menelusur di permukaan kulitnya. Dan mulai pentil kirinya tersentuh lidahku dan kuhisap. Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh payudaranya akan kuhisap. Dan tangan satuku mulai turun dan memainkan pusernya, membuat Nada merasa geli tapi nikmat, napsunya makin berkobar karena elusan tanganku. Kemudian tanganku turun lagi dan menjamah selangkangannya. Vagina nya yang pasti sudah basah sekali.Cerita Sex Terbaru Lama hal itu kulakukan sampai akhirnya aku kemudian membuka ristsluiting celana pendeknya dan menarik celananya ke bawah. Tinggalah CD mininya yang tipis yang memperlihatkan jembutnya yang lebat, saking lebatnya jembutnya muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu. jembutnya lebih terlihat jelas karena CDnya sudah basah karena cairan Vagina nya yang sudah banjir. Kubelai celah Vagina nya dengan perlahan. Sesekali jariku menyentuh itilnya’ karena ketika dielus pahanya otomatis mengangkang agar aku bisa mengakses daerah Vagina nya dengan leluasa. kemudian CDnya yang sudah basah itu kulepaskan. Nada mengangkat pantatnya agar aku bisa melepas pembungkus tubuhnya yang terakhir. Jariku mulai sengaja memainkan itilnya. Dan akhirnya jariku itu masuk ke dalam Vagina nya. bibirku terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali kuhisap dan terus menjalar ke perutnya. Dan akhirnya sampailah ke Vagina nya. Kali ini kucium jembutnya yang lebat dan bibir Vagina nya kubuka dengan dua jari. Dan akhirnya kembali Vagina nya kumainkan dengan bibirku, kadang bibirnya kuhisap, kadang itilnya, akhirnya lidahku masuk di antara kedua bibir Vagina nya sambil menghisap itilnya. Hanya dalam beberapa menit Nada benar-benar tak tahan. Dan.. Nada mengejang dan dengan sekuatnya Nada berteriak sambil mengangkat pantatnya supaya merapatkan itilnya dengan mulutku, dia meremas-remas
rambutku. Aku terus mencumbu Vagina nya, belum puas aku memainkan Vagina nya hingga napsunya bangkit kembali dengan cepat. “Om, Nada sudah pengen dientot.” katanya memohon sambil membuka pahanya lebih lebar. Aku pun bangkit, mengangkat badannya yang sudah lemes dan kubawa ke kamar. Nada kubaringkan di ranjang dan aku mulai membuka baju, kemudian celana. Nada terkejut melihat Kontolku yang besar dan panjang nongol dari bagian atas CDku. Kemudian aku juga melepas CDku.
“Om, gede banget Kontol Om, mana panjang lagi”.
“Gede mana kontol om sama kontol tetangga mu?”
“Gedean Om lah”. Sementara itu Nada terbaring menunggu. Kontolku yang besar dan panjang dan sudah maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut. Nada merinding apakah muat Kontol segitu besarnya di Vagina nya. Dan saat aku pelan-pelan menindihnya, Nada membuka pahanya makin lebar, rasanya tidak sabar Vagina nya menunggu masuknya Kontolku yang extra gede itu. Nada pejamkan mata. Aku mulai mendekapnya sambil terus mencium bibirnya, bibir Vagina nya mulai tersentuh ujung Kontolku. Sebentar kuusap-usapkan dan pelan sekali mulai kurasakan bibir Vagina nya terdesak menyamping. Terdesak Kontol besarku itu. Ohh, benar benar kurasakan penuh dan sesak liang Vagina nya dimasuki Kontolku. Nada menahan nafas. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk Kontolku. Nada mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya. Terus.. Terus..Akhirnya ujung Kontolku menyentuh bagian dalam Vagina nya, maka secara refleks Nada merapatkan pahanya, aku terus menciumi bibir dan lehernya. Dan tanganku tak henti-henti meremas-remas payudaranya. Kontol besarku mulai kuenjotkan halus dan pelan. supaya Nada tidak kesakitan. Nada benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat yang belum pernah dia alami. Nafasnya cepat sekali memburu, terengah-engah. Nada benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan Kontol besar ku. Maka hanya dalam waktu yang singkat Nada makin tak tahan. aku tahu bahwa Nada semakin hanyut. Maka makin gencar aku melumat bibir dan lehernya, dan remasan di payudaranya makin kuat. Dengan tusukan Kontolku yang agak kuat dan kupepet itilnya dengan menggoyang goyangnya, Nada menggelepar, tubuhnya mengejang, tangannya mencengkeram kuat-kuat sekenanya. Vagina nya menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar puncak kenikmatan yang belum pernah dia alami. Nada benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa. Nada tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan.Cerita Sex Terbaru “Om, Nada nyampe maas”, teriaknya Setelah selesai, pelan pelan tubuhnya lunglai, lemas. dua kali Nada nyampe dalam waktu relatif singkat, aku membelai rambutnya yang basah keringatan. Dia membuka matanya, aku tersenyum dan menciumnya lembut sekali, tak henti hentinya payudaranya kuremas-remas pelan. Tiba tiba, serangan cepat bibirku melumat bibirbya kuat dan diteruskan ke leher serta tanganku meremas-remas payudaranya lebih kuat. Napsunya naik lagi dengan cepat, saat kembali aku mengenjotkan Kontolku semakin cepat. Uhh, sekali lagi Nada nyampe, yang hanya selang beberapa menit, dan kembali Nada berteriak lebih keras lagi. Aku terus mengenjotkan Kontolku dan kali ini aku ikut menggelepar, wajahku menengadah. Satu tanganku mencengkeram lengannya dan satunya menekan payudaranya. Nada makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan sperma yang kuat di dalam Vagina nya, menyembur berulang kali. Oh, terasa banyak sekali sperma kental dan hangat menyembur dan memenuhi Vagina nya, hangat sekali dan terasa sekali sperma yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat. Setelah selesai, aku memiringkan tubuh dan tanganku tetap meremas lembut payudaranya sambil mencium wajahnya. Nada senang dengan perlakuanku terhadapnya.
“Nda, kamu luar biasa, Vagina mu legit dan nikmat sekali”, pujiku sambil membelai dadanya.
“Om juga hebat. Bisa membuat Nada nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Nada bisa nyampe dan merasakan Kontol raksasa. Hihi..”
“Jadi kamu suka dengan Kontolku?” godaku sambil menggerakkan Kontolku dan membelai belai wajahnya.
“Ya Om, Kontol Om nikmat, besar, panjang dan mareng banget” jawabnya jujur.
“Enak mana Om, ngentot in kakak apa ngentot in Nada”.
“Nikmatan ngentotin memek adik iparku, Vagina kamu gurih banget nda”.
“Mangnya Vagina kakak gak enak, kan kakak belon punya anak”.
“Gak tau deh, aku puas banget ngentot in kamu”.
“Ya udah, Om ngentot in Nada ja kalo kakak keluar kota”.
Aku tidak langsung mencabut Kontolku, tapi malah mengajak mengobrol sembari Kontolku makin mengecil. Dan tak henti-hentinya aku mencium, membelai rambutnya dan yang paling aku suka membelai payudaranya. Nada merasakan sperma ku yang bercampur dengan cairan Vagina nya mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan Kontol kucabut sambil menciumnya lembut sekali. Benar benar Nada terbuai dengan perlakuanku. Nada tertidur dalam pelukanku, sepertinya dia merasa nyaman dan benar-benar terpuaskan dan merasakan apa yang selama ini hanya dibayangkan saja. Nada bangun masih dalam pelukanku. “Kamu tidur nyenyak sekali, Nda”, kataku sambil membelai rambutnya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Aku lalu mengajaknya mandi. Kubimbing Nada ke kamar mandi, saat berjalan Nada merasa masih ada yang mengganjal Vagina nya dan ternyata masih ada sperma yang mengalir di pahanya, saking banyaknya aku mengecretkan sperma di dalam Vagina nya. Dalam bathtub yang berisi air hangat, Nada duduk di atas pahaku. Aku mengusap-usap menyabuni punggungnya, dan Nadapun menyabuni punggungku. Aku memeluknya sangat erat hingga dadaku menekan payudaranya. Sesekali Nada menggeliatkan badannya sehingga pentilnya bergesekan dengan dadaku yang dipenuhi busa sabun. pentilnya semakin mengeras. Pangkal pahanya yang terendam air hangat tersenggol2 Kontolku. Hal itu menyebabkan napsunya mulai berkobar kembali. Nada kutarik sehingga menempel lebih erat ke tubuhku. Aku menyabuni punggungnya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tanganku terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Aku mengusap-usap pantatnya dan kuremasnya. Kontolku pun mulai ngaceng ketika menyentuh Vagina nya. Terasa bibir luar Vagina nya bergesekan dengan Kontolku. Dengan usapan lembut, aku terus menyusuri pantatnya. Aku mengusap beberapa kali hingga ujung jariku menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan Vagina nya. “Om nakal!” desahnya sambil menggeliat mengangkat pinggulnya. Walau tengkuknya basah, Nada merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari Vagina nya. Nada menggeliatkan pinggulnya. Aku mengecup lehernya berulang kali sambil menyentuh bagian bawah bibir Vagina nya. Tak lama kemudian, tanganku semakin jauh menyusur hingga akhirnya mengusap2 lipatan bibir luar Vagina nya. Aku berulang kali mengecup lehernya. Sesekali kujilat, sesekali kugigit dengan gemas.
“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.
Lalu Nada bangkit dari pangkuanku. Nada tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di Vagina
nya.
Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Dengan cepat aku pun bangkit berdiri dan segera
membalikkan tubuhnya. Aku tak ingin Nada terjatuh. Aku menyangga punggungnya dengan dadaku. Lalu
kuusapkan kembali cairan sabun ke perutnya. Aku menggerakkan tangan keatas, meremas dengan lembut kedua
payudaranya dan pentilnya kujepit2 dengan jempol dan telunjuk. Pentil kiri dan kanan kuremas bersamaan.
Lalu aku mengusap semakin ke atas dan berhenti di lehernya.
“Om, lama amat menyabuninya” rintihnya sambil menggeliatkan pinggulnya.
Nada merasakan Kontolku semakin keras dan besar. Hal itu dapat dirasakannya karena Kontolku makin dalam
terselip di pantatnya. Tangan kirinya segera meluncur ke bawah, lalu meremas biji pelerku dengan gemas.
Aku menggerakkan telapak kanan ke arah pangkal pahanya. Sesaat aku mengusap usap jembut lebatnya, lalu
mengusap Vagina nya berulang kali.
Jari tengahku terselip di antara kedua bibir luar Vagina nya. Aku mengusap berulang kali. itilnya pun
menjadi sasaran usapanku.
“Aarrgghh..!” rintihnya ketika merasakan Kontolku makin kuat menekan pantatnya.
Nada merasa lendir membanjiri Vagina nya.Nada jongkok agar Vagina nya terendam ke dalam air.
Dibersihkannya celah diantara bibir Vagina nya dengan mengusapkan 2 jarinya.
Ketika menengadah Nada melihat Kontolku telah berada persis didepannya. Kontolku telah ngaceng berat.
“Om, kuat banget sih, baru aja ngecret di Vagina Nada sekarang sudah ngaceng lagi”, katanya sambil
meremas Kontolku, lalu diarahkan ke mulutnya.
Dikecupnya ujung kepala Kontolku. Tubuhku bergetar menahan nikmat ketika Nada menjilati kepala Kontolku.
Aku meraih bahunya karena tak sanggup lagi menahan napsu. Setelah Nada berdiri, kaki kirinya kuangkat dan
kuletakkan di pinggir bath tub. Nada
kubuat menungging sambil memegang dinding di depannya dan aku menyelipkan kepala Kontolku ke celah di
antara bibir Vagina nya. “Argh, aarrgghh..,!” rintihnya.

Agen Blackjack Online Terpercaya


Aku menarik Kontolku perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali. Bibir luar Vagina nya ikut terdorong
bersama Kontolku. Perlahan-lahan menarik kembali Kontolku sambil berkata
“Enak Nda?”
“Enaak banget Om”. Aku mengenjotkan
Kontolku dengan cepat sambil meremas bongkah pantatnya dan tanganku satunya meremas payudaranya.
“Aarrgghh..!” rintihnya ketika merasakan Kontolku kembali menghunjam Vagina nya.
Nada terpaksa berjinjit karena Kontolku terasa seolah membelah Vagina nya karena besarnya. Terasa Vagina
nya sesek kemasukan Kontolku yang besar dan panjang. Aku dengan erat mememegang pinggulnya dan
mengenjotkan Kontolku keluar masuk dengan cepat dan keras. Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal
pahaku berbenturan dengan pantatnya.
“Aarrgghh.., aarrgghh..! Om.., Nada nyampe..!” Nada lemas ketika klimaks lagi untuk kesekian kalinya.
Aku juga tidak dapat menahan sperma ku lebih lama lagi.
“Aarrgghh.., Nda”, kataku sambil menghunjamkan Kontolku sedalam-dalamnya.
“Om.., sstt, sstt..” katanya karena berulangkali merasa tembakan sperma ku diVagina nya.
“Aarrgghh.., Nda, Nikmatzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz!” bisikku ditelinganya.
“Om.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya di entot Om”, jawabnya karena nikmat ketika dia klimaks.
aku masih mencengkeram pantatnya sementara Kontolku masih nancep diVagina nya. Beberapa saat kami diam di
tempat dengan Kontolku yang masih menancap di Vagina nya.
Kemudian aku membimbingnya ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air
hangat. Setelah selesai aku keluar duluan, sedang Nada masih menikmati shower. Selesai dengan rambut yang
masih basah dan masih bertelanjang bulat, Nada keluar dari kamar mandi. Aku sudah menyiapkan makan
seadanya. Nada kupersilakan minum dan makan sambil mengobrol, dan diiringi lagu lembut. Setelah makan, aku lalu memintanya duduk di pangkuanku. Nada menurut saja. Sambil mengobrol, Nada kumanja
dengan belaian. Kuraih dagunya, dan kucium bibirnya dengan hangatnya, Nada mengimbangi ciumanku.
selanjutnya aku mulai meremas-remas lembut payudaranya, kemudian menelusuri antara dada dan pahanya. Nada sadar bahwa sesuatu yang dia duduki terasa mulai agak mengeras. Ohh, langsung Nada bangkit. Nada
bersimpuh di depanku, Kontolku sudah mulai ngaceng, walau masih belum begitu mengeras. Kepala Kontolku
sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu diraih,dibelai dan kulupnya ditutupkan lagi.
sebelum penuh ngacengnya langsung Nada mengulum Kontolku. Nada memainkan kulup Kontol yang tebal dengan
lidahnya. Ditariknya kulup ke ujung, membuat kepala Kontolku tertutup kulupnya dan segera dikulum,
dimainkan kulupku dengan lidahnya dan diselipkannya lidahnya ke dalam kulupku sambil lidahnya berputar masuk di antara kulup dan kepala Kontolku. Enak rasanya. Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan cepatnya Kontolku makin membengkak. aku mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahnya dan membuat mulutnya semakin penuh. “Mas hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk mas”, katanya yang juga sudah terangsang. Aku makin tak tahan menerima rangsangan lidahnya. Maka Nada kuajak ke tempat tidur. kakinya kutahan sambil tersenyum, kuteruskan dengan membuka kakinya dan aku langsung menelungkup di antara pahanya. “Aku suka melihat Vagina kamu Nda” ujarku sambil membelai bulu jembutnya yang lebat. “Mengapa?” “Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat napsunya besar, kalau dientot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya”. Aku terus membelai jembutnya dan bibir Vagina nya. Kadang-kadang kucubit pelan, kutarik-tarik seperti mainan. Nada suka Vagina nya dimainkan berlama-lama, Nada terkadang melirik apa yang kulakukan. Seterusnya dengan dua jari aku membuka bibir Vagina nya, Nada makin terangsang dan makin banyak keluar cairan dari Vagina nya. aku terus memainkan Vagina nya seolah tak puas-puas memperhatikan Vagina nya, kadang kadang kusentuh sedikit itilnya, membuat Nada penasaran. Tak sadar pinggulnya mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat Nada mengangkat pinggulnya, langsung kusambut dengan bibirku. Aku menghisap lubang Vagina nya yang sudah penuh cairan. Lidahku ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk Vagina nya, dan saat kujilat itilnya dengan ujung lidah, cepat sekali menggelitik ujung itilnya, benar benar Nada tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat Nada tak sadar berteriak.. “Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia terangsang, dan Nada sudah tak tahan lagi. “Ayo dong Om, Nada pingin dientot lagi” ujarnya sambil menarik bantal. Aku langsung menempatkan tubuhku makin ke atas dan mengarahkan Kontol gedeku ke arah Vagina nya. Nada masih sempat melirik saat aku memegang Kontolku untuk diarahkan dan diselipkan di antara bibir Vagina nya. saat kepala Kontolku telah menyentuh di antara bibir Vagina nya, Nada menahan nafas untuk menikmatinya. setelah kepala Kontolku mulai menyelinap di antara bibir Vagina nya dan menyelusup lubang Vagina nya, pelan-pelan kutekan dan aku mulai mencium bibirnya lembut. Makin ke dalam. Nada merapatkan pahanya supaya Kontolku tidak terlalu masuk ke dalam. Aku langsung menjepit kedua pahanya hingga terasa sekali Kontolku menekan dinding Vagina nya. Kontolku semakin masuk. Belum semuanya masuk, aku menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulnya naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali kulakukan sampai akhirnya Nada penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah aku puas menggodanya, tiba tiba dengan hentakan agak keras, kupercepat gerakan mengenjot hingga Nada kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, aku meremas paNdadaranya dan menciumi lehernya. Akhirnya Nada mengelepar-gelepar. Dan sampailah Nada kepuncak. Tak tahan Nada berteriak, terus. aku menyerang dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya Nada melewati puncak kenikmatan.


Agen Capsa Susun Online Terpercaya


Lama sekali. Tak kuat Nada meneruskannya. Nada memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenaganya dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya aku pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatku. Nada terkulai lemas sekali, keringatnya bercucuran. Hampir pingsan Nada menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar Nada tidak menyesal ngentot dengan aku, aku dapat mengolah tubuhnya menuju kenikmatan yang tiada tara. Kemudian pahaku mulai kembali menjepit kedua pahanya dan kurapatkan, tubuhku menindihnya serta lehernya kembali kucumbu. Nada memeluk tubuhku yang besar dan aku kembali meremas payudaranya. Pelan-pelan mulai kuenjotkan Kontolku. Kali ini Nada ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhnya. Tanganku terus menelusuri permukaan tubuhnya. Dadaku merangsang dadanya setiap kali bergeseran mengenai pentilnya. Dan Kontol kupompakan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibirku menjelajah leher dan bibirnya Lama kelamaan tubuhnya yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Nada berusaha menggeliat, tapi tubuhnya kupeluk cukup kuat, hanya tangannya yang mulai menggapai apa saja yang dia dapat. Aku makin meningkatkan cumbuan dan memompakan Kontolku makin cepat. Gesekan di dinding Vagina nya makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak. Maka kali ini lehernya kugigit agak kuat dan kumasukkan seluruh batang Kontolku serta kugoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan di itilnya. Maka jebol lah bendungannya, Nada mencapai puncak kembali. Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi. Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba aku dengan cepat mengenjot lagi. Kembali Nada berteriak sekuatnya menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, Nada meronta sekenanya. dia menggigit pundakku saat aku menghujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat. Sesaat aku menurunkan gerakanku, tapi saat itu kubalik tubuhnya hingga Nada di atas tubuhku. Nada terkulai di atas tubuhku. Dengan sisa tenaganya Nada mengeluarkan Kontolku dari Vagina nya. Dan diraihnya batang Kontolku. Tanpa pikir panjang, Kontol yang masih berlumuran cairan Vagina nya sendiri dikulum dan dikocok. Dan pinggulnya kuraih hingga akhirnya Nada telungkup di atasku lagi dengan posisi terbalik. Kembali Vagina nya yang berlumuran cairan jadi mainanku, Nada makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian Kontolku. Aku memeluk pinggulnya. Kuhisap itilnya sambil ujung lidahku menari cepat sekali. Tubuhnya mengejang dan dia menjepit kepalaku dengan kedua pahanya dan dirapatkannya pinggulnya agar bibir Vagina nya merapat ke bibirku. Nada gak bisa berteriak tapi karena mulutnya penuh, dan tanpa sadar Nada menggigit agak kuat Kontolku dan dicengkeramnya dengan kuat saat dia masih menikmati orgasme. Baca Juga Cerita Sex Nda, aku mau ngecret yug, di dalam Vagina mu ya”, kataku sambil menelentangkan Nada. “Ya, Om”, jawabnya. Aku menaiki Nada dan dengan satu hentakan keras, Kontolku yang besar sudah kembali menyesaki Vagina nya. Aku langsung mengenjot Kontolku keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam beberapa enjotan saja tubuhkupun mengejang. Pantat dihentakkannya ke atas dengan kuat sehingga Kontolku nancap semuanya ke dalam Vagina nya dan akhirnya crot .. crot ..crot, sperma nya muncrat dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecret yang ketiga masih saja sperma ku masi keluar banyak. Aku menelungkup diatasnya sambil memeluknya erat2. “Nda, nikmat sekali ngentot sama kamu, Vagina kamu kuat sekali cengkeramannya ke Kontolku”, bisikku di telinganya. “Ya Om, Nada juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman Vagina Nada terasa kuat karena Kontol Om kan gede banget. Rasanya sesek deh Vagina Nada kalau Om neken Kontolku masuk semua. Kalau ada kesempatan, Nada dientot lagi ya Om”, jawabnya. “Ya sayang”, lalu bibirnya kucium dengan mesra

Thursday, February 25, 2016

Sebagai Tanda Terima Kasih

Sebagai Tanda Terima Kasih



Claudia

Cerita Bokep - Suasana malam minggu ramai memang banyaknya orang yang hadir membuat Rony pemuda yang memang sedang berjojing ria membuatnya gerah, pengunjung bar banyak yang membawa pasangan, Rony tidak sendiri dia datang dengan Igor yang tengah asyik berjojing dengan seorang wanita yang juga pengunjung diskotik Shinta.


Agen Poker Online Terpercaya


“Hai, boleh aku duduk?!” suara wanita menyapa.

Rony menoleh tersentak dari perhatiannya pada Igor.

“Please..?” balasnya mempersilahkan wanita itu duduk disebelahnya.
“Sendiri?” sapa wanita itu yang memang agak teler mungkin karena terlalu banyak menenggak minuman keras.
“Akh nggak? bareng temanku, tuh” tunjuk Rony pada Igor yang saat itu sedang mendekatinya.
“Hai Ron.. Kenalin dong” sergah Igor.
“Boleh juga boncegan lo..” bisik Igor pada Rony.
“Gila lo.. gue aja belum kenal”
“Ron..?! Kenalin Vira..”
“Vira..” kata wanita itu sambil mejulurkan tangannya.
“Rony..?!” balas Rony.
“Ron sorry nich aku bakal jalan duluan sama Vira, disini terlalu ramai”
“Terus gue gimana?” Tanya Rony.
“Lo disini aja dulu?! Motor gue yang bawa, mana kontaknya?”
“Dasar gila lo, nich?!” Maki Rony.

Kini hanya tinggal Rony dengan wanita itu didalam diskotik Shinta yang malah tambah ramai ketika hari menjelang tengah malam.

“Ron.?!”
Rony menoleh,”Ya..?”
“Boleh aku minta tolong anterin pulang?” Pinta wanita itu pada Rony sambil menyerahkan kunci kontak.

Tanpa menjawab dipapahnya wanita itu pergi meninggalkan ruangan diskotik Shinta. Mobil yang dikendarai Rony menuju kawasan perumahan Lippo yang memang telah ditunjuk wanita itu.

“Nich cewek kayaknya Tante-Tante?” Bathin Rony setelah memperhatikan wajah wanita itu yang kelihatan mencerminkan usianya kira-kira 35-an. Sepanjang perjalanan Rony memperhatikan wanita yang tertidur disebelahnya. Pakaiannya yang hanya menutupi sebagian tubuhnya sehingga jelas sekali terlihat buah toketnya yang putih dan gede terus ke bagian bawah yang hanya memakai rok span sehingga jelas terlihat sangat mulus dan sangat seksi. Tiba tiba pikiran joroknya mulai merambah ditambah lagi jalan tol menuju Lippo sepi dan gelap. Tangan Rony mulai meraba paha, disingkapnya rok mini merah itu kini terlihat jelas CD wanita itu.

“Gila merah juga?” Ucapnya lirih takut tuh Tante bangun.

Kini tangan jahilnya mulai ke atas menuju bukit kembar yang nongol gede.

“Busyet mantep banget nich?” Remasan kecil tidak membuat Tante ini bangun pikirnya.
“Sial lagi asyik sudah sampai?!” Gerutu Rony sambil melepas remasan kecil pada payudara Tante itu terlihat pintu tol 500 meter lagi. Mungkin karena cahaya lampu pintu tol sang Tante terlihat bangun sambil membersihkan matanya.
“Dimana ini?”
“Mau masuk perumahan Tan?” Jawab Rony.
“Belok kiri no.13″ tunjuk Tante itu rumahnya.
“Ok” Rony mengiyakan.

Agen QQ Online Terpercaya


Rumah kawasan Lippo memang terkenal mewah gerbang rumah berwarna biru itu terbuka setelah dari dalam mobil Tante itu memencet remot pagar begitu juga pintu garasi, mobil lancer langsung meluncur masuk ke dalam garasi.

“Mari Tan..” bermaksud memapah Tante itu.
“Ah nggak usah pusingnya agak mendingan kok” tolak Tante itu halus.
“Ayo masuk” ajaknya sambil menuju pintu rumah didalam garasi.

Jalannya yang anggun membuat Rony menelan air ludah. Pantat gede Tante itu goyang kanan kiri mengikuti irama kakinya yang panjang dan mulus.

“Silahkan duduk..?!” mempersilahkan Rony duduk.
“Tanks Tante?” balas Rony.
“Oh ya siapa namamu tadi?” tanya Tante itu sambil pergi ke arah ruangan lain.
“Rony” balas Rony sedikit berteriak agar terdengar.

Tante Susi membawakan dua gelas bir sambil duduk disebelah Rony rapat sekali membuat Rony agak keki.

“Silahkan minum?” sambil menyerahkan segelas bir kaleng.
“Tanks Tan..”

Ditenggaknya bir itu bukannya haus tapi menahan gejolak birahi melihat paha putih mulus dan buah dada yang menantang.

“Santai aja? Haus ya?”
“Lumayan?!” balas Rony memerah.
“Oh ya.. Panggil aku Susi” Tante Susi memperkenalkan namanya.
“Tante Susi tinggal sendiri?” Mencoba Rony untuk ngobrol.
“Jangan panggil Tante Susi donk, Tante aja, apa Susi aja”
“Tante dech..” Rony memastikan.
“Sudah tua ya?” balas Tante Susi.
“Tapi Tante kelihatan masih cantik..” sambil matanya terus memeperhatikan buah dada tante Susi yang menggantung indah.
“Makasih” tersipu Tante Susi dipuji seperti itu.
“Oh ya Tante tinggal dengan siapa?” Tanya Rony penasaran.
“Aku tinggal ama suamiku, dia lagi berlayar 2 bulan sekali dia pulang sudah 2 minggu dia berangkat berlayar..” jelas Tante Susi.
“Oh begitu ya..?” berarti dia kesepian nich bathin Rony.
“Kamu sudah punya pacar?” Tante Susi bertanya sambil menarik tangan Rony ke atas pahanya yang putih itu.
“Belum Tan..?!” jawab Rony menarik tangannya mencoba malu-malu kucing.
“Kenapa? kok malu?! Apa aku harus tidur lagi biar kamu enggak malu dan leluasa mengelus-elusku”
“Maksud Tante?” bertanya heran Rony.
“Aku tahu yang kamu lakukan sepanjang perjalanan tadi, aku diam karena kupikir kamu kan sudah tolongin aku boleh donk sebagai tanda terimakasih”
“Jadi ni Tante juga keenakan toh, sial deg-deg an juga gue, gue kira dia tahu bakal marah eh malah seneng, aman sekarang dong, asyiik?” Bathin Rony.

Sekarang Rony bebas melakukan gerakannya karena sudah tahu Tante Susi senang diperlakukan seperti itu. Tangan Rony mulai meraba paha Tante Susi.

“Kulit Tante halus sekali..?!” bisik Rony ke telinga Tante Susi disertai jilatan halus membuat Tante Susi menggelinjang geli.
“Oh ya? Terusin dong ke atas Ron..?” pinta Tante Susi manja.

Tangan Rony masuk ke dalam celana dalam Tante Susi.

“Okh kamu ahli sekali Ron?” tangan Tante Susi mulai menjalar ke arah celana Rony dan mulai menelanjangi Rony dengan ganas.
“Tenang Tan?”
“Tanganmu itu yang membuat aku engga’ tahan okh.. Okh” kembali Tante Susi mengerang kenikmatan.

Kini Rony sudah telanjang di pegangnya peler millik Rony yang lumayan besar.

“Gede juga punyamu” ucap Tante Susi sambil mulai mengulum peler Rony Rony hanya bisa mendesah kenikmatan ketika pelernya amblas ke dalam mulut Tante Susi.
“Okh Tante okh.. Okh” sambil meremas rambut Tante Susi.
“Telanjangi aku Ron” pinta Tante Susi setelah puas mengulum peler Rony.

Rony mulai melakukannya hingga telanjang polos sudah Tante Susi, jelas terlihat bukit berumput hitam lebat dan sepasang payudara yang gede. Rony merebahkan tubuh bugil itu diatas kursi.

“Regangin pahamu Tan” pinta Rony.

Mulai ia menjilati vagina Tante Susi yang merah mungkin karena jarang di pake.

“Oh bulu jembut Tante lebat banget..”
“Tapi ok kan..?”
“Mantep Tan” ujar Rony sambil menyingkap bulu lebat itu dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina Tante Susi.
“Ukh.. Ukh.. Ukh hebat terus jilat terus Ron okh.. Enak.. Enak”

Agen Capsa Susun Online Terpercaya


Menggelinjang eggak karuan Tante Susi menahan birahi yang mulai merambah urat-urat pembuluh darahnya. Sementara tangan Rony asyik meremas payudara Tante Susi yang gede.

“Remas Ron remas yang kenceng ukh.. ukh..” sambil matanya merem melek. Terlihat jelas oleh Rony vagina Tante lisa kembang kempis karena kenikmatan.

“Ron masukin donk, masukin Ron.. Ukh”

Sedikit dibungkukkan tubuh roni sambil mulai mengarahkan batang pelernya ke arah vagina Tante Susi yang sudah becek karena jilatan lembut lidah Rony. Perlahan tapi pasti peler Rony mulai merambah masuk ke dalam vagina Tante Susi.

“Okh..” desah Tante Susi keenakan.

Pantat Rony bergerak maju mundur.

“Okh.. Enak Ron okh..” merem melek Tante Susi dibuatnya.
“Okh.. Okh.. Goyang terus” pinta Tante Susi masih keenakan.

Rony pun merasakan kenikmatan teramat sangat pelernya terasa ada yang menyedot halus dan nikmat ditambah desahan Tante Susi yang sangat merangsang urat syarafnya menegang.

“Okh Tan empuk juga memekmu Tan okh.. Okh” sambil terus pantatnya maju mundur mengoyak vagina Tante Susi yang sudah basah banget.

Mulut Tante Susi yang mendesah seksi itu disambar Rony hingga keduanya saling berciumn liar, tangan Rony pun tidak tinggal diam remasan liar menimpa payudara Tante Susi yang sudah keras. Cukup lama perbuatan cabul diatas sofa itu berlangsung dengan sengit dengan teriakan Tante Susi yang tak tahan akan peler Rony yang beraksi. Hingga..

“Tan.. Pindah ke lantai yu?” ajak Rony.
“Terserah, asal jangan dilepas ya? Habis enak banget sih..”

Peler Rony masih menancap tegang di vagina Tante Susi, diangkatnya tubuh bugil Tante Susi lalu merebahkannya diatas lantai yang berpermadani halus itu. Keringat mengucur deras kenikmatan enggak terbendung gerakan maju mundur Rony yang kadang diselingi putaran pelernya membuat Tante Susi merem melek menahan gairah yang mungkin sangat diharapkannya malam itu.

“Ron gantian ya?” pinta Tante Susi ganti posisi.

Mereka berguling separo sehingga sekarang posisi Tante Susi berada di atas menindih tubuh Rony.

“Ron gimana kalau goyang gini” tawar Tante Susi sambil mengoyang pantatnya yang padat berisi.
“Gila Tan.. Enaak banget terus tan ukh.. Ukh..” sambil tangannya terus meremas payudara yang sekarang lebih menantang karena menggantung indah dan mantap.
“Oh Ron aku sudah tidak kuat Ron.. Okh.. Ron.. Okh.. Ron.. Okh”
“Tahan sebentar Tan.. Aku jagu sudah mau sampai okh.. Okh” erangan Rony menahan goyangan Tante Susi yang semakin liar.
“Okh.. Okh.. Aku keluar.. Okh.. Okh..”

Dengan cepat dicabut memeknya lalu disodorkan ke arah wajah Rony.

“Okh.. Hisap Ron.. Okh” pinta Tante Susi sambil tangannya mengocok kencang peler Rony yang saat itu sedang di ujung banget.

Dengan jilatan ganas dihisapnya vagina Tante Susi beserta cairan yang keluar dari dalam vagina itu Tante Susi terlihat sangat menikmati jilatan itu. Serr.. air mani vagina Tante Susi muncrat ke wajah Rony.

“Okh.. Okh..” erangan Tante Susi sambil terus membenamkan memeknya ke wajah Rony.
“Okh Ron kamu luar biasa” puji Tante Susi atas kehebatan Rony melayaninya.

Rony duduk di sofa kembali sementara pelernya masih menegang tangguh, dengan penuh pengertian Tante Susi mengocok peler Rony yang sudah tegang.

“Okh.. enggak lama Tan.. Okh..”

Agen Ceme Online Terpercaya


Crot.. Crot.. Dari peler Rony keluar cairan putih kental yang langsung dengan sigap Tante Susi memasukkan peler Rony ke dalam mulutnya.

“Akh.. Okh..” Rony tersenyum puas begitu juga Tante Susi yang memang malam itu sangat mendambakan memeknya mengeluarkan cairan kenikmatan ditemani lelaki perkasa seperti Rony.

Keduanya lalu beranjak kekamar tidur Tante Susi, setelah Tante Susi mengajak Rony ke kamarnya untuk istirahat sejenak dengan harapan Rony dapat melanjutkan kembali memuaskan nafsu birahinya.

Mampukah Rony..?